Tibatiba saja jantungku berdegup kencang, kata kematian terasa terngiang-ngiang di telingaku. Entah kenapa aku semakin ketakutan, takut akan kematian, takut akan kehilangan. Peganganku semakin aku kuatkan ke pinggang Bayu, aku peluk pungungnya dan aku sandarkan wajahku ke sana. Cerpen- Sad Ending. Author : Fanni salma :) Judul : Sad ending. Ada hari dimana dunia ini dimulai dan tentu akan ada akhir dari segalanya. Aku tau, masih banyak hal yang tak pernah terpikirkan olehku namun tentu saja aku tak pernah menyadarinya. Dari awal aku sangat tau bagaimana perjalanan kehidupan, tak dapat di duga, tak pernah terlintas apa Kasimbertanya pada Juhri yang sedang duduk di atas jok motor sambil memainkan HP. Pertanyaan barusan bukan pertama kalinya yang pernah dilontarkan Kasim. Ia kerap mengajak orang bicara tentang kematian sampai orang-orang perlahan menghindarinya, termasuk para tukang ojek yang memangkal di tempat itu. Hanya Juhri yang dianggap mampu meladeni pertanyaan Kasim tanpa merasa bosan. Mati saja kau Iblis sampah..!.. aku tak ingin punya anak dari mu.! Perempuan jalang!" pria itu tersenyum dan mulai menangis melihat wanitanya yang kini tak bernyawa. tiba-tiba mata wanita yang telah mati melotot. — Aku tersendat kaget dan tersadar, melihat sekeliling yang gelap. hanya lampu senterku yang masih bersinar. cintaini ku bawa mati Maaf bal aku gak bisa nunggu kamu lebih dari ini. Sehari pun aku gak pernah bisa berhenti mikirin kamu, aku selalu berdoa kamu baik-baik aja dan gak akan lupa sama aku. 6 Februari 2011, A lot of love, febry-----Tak pernah terpikir olehku Tak sedikitpun ku bayangkan C71UV. Yogyakarta - Selain genre, ternyata ending atau akhir cerita juga memiliki banyak jenis. Ragam ending cerita ini tentu menjadi salah satu trik yang dipilih penulis untuk menarik pembacanya. Tak jarang, ada beberapa orang yang hanya menyukai akhir cerita yang sudah pasti, salah satunya happy ending akhir yang bahagia. Selain happy ending, salah satu jenis akhir cerita yang sudah banyak dikenal adalah sad ending akhir cerita sedih. Namun, selain kedua jenis tersebut, ternyata masih ada jenis akhir cerita lain yang patut kamu tahu. Apa saja? 1. Happy Ending Jenis akhir cerita pertama dan paling banyak diketahui adalah happy ending. Happy Ending menjadi salah satu jenis akhir cerita yang paling banyak disukai. Taman Balekambang Solo, Tempat Bersantai Keluarga Mangkunegaran Solo yang Kini Buka untuk Umum Tips Sederhana agar Alpukat Matang Merata Asal Mula Penamaan Joglo, Rumah Adat dari Yogyakarta dan Jawa Tengah Pasalnya, akhir cerita jenis ini menggambarkan harapan dan keinginan tokoh utama terwujud. Meski banyak ditemui, nyatanya akhir cerita ini tidak sepenuhnya memberikan kesan yang mendalam. 2. Sad Ending Seperti yang sudah disebutkan di atas, sad ending menjadi salah satu teknik menamatkan cerita yang sudah banyak ditemui. Sad ending memberikan akhir cerita yang sedih dan tak jarang membuat pembacanya menangis. Di akhir cerita, pembaca akan merasa sedih karena hal-hal yang tidak disukai, misalnya kegagalan, kematian, atau kehilangan. Meski terkesan lazim dan sudah banyak yang mengetahui jenis ending ini, ternyata sad ending jarang digunakan karena tak banyak orang yang menyukainya. Saksikan Video Pilihan IniFilm horor The Nun, akhirnya tayang di bioskop Tanah Air sejak Rabu 5/9/2018 kemarin. Dalam film ini, dihadirkan sekelumit cerita tentang masa lalu Valak sebelum berhadapan dengan Lorraine Warren. Nah, sebelum pergi ke bioskop, yuk kita simak 5 fak...Open Ending3. Open Ending Berbeda dengan kedua jenis di atas, open ending berpotensi memberikan keleluasaan bagi pembaca untuk dapat menginterpretasikan imajinasinya. Penutup cerita ini memberikan ruang bagi pembaca untuk menceritakan akhir kisah menurut versinya sendiri. Umumnya, cerita dengan open ending menampilkan akhir cerita yang dibuat menggantung. Tak jarang, akhir cerita ini menyisakan banyak pertanyaan bagi penikmatnya. 4. Close Ending Seperti namanya, close ending tidak menyisakan pertanyaan apa pun alias tertutup. Akhir cerita ditutup dengan jelas, tak perlu dipertanyakan, dan benar-benar selesai. Penulis menjelaskan semua sebab-akibat dalam ceritanya, sehingga tidak ada lagi yang perlu dipertanyakan. Pembaca pun akan merasa lega karena telah mengetahui semuanya dan tidak menjadi penasaran. 5. Question Ending Akhir cerita ini meninggalkan banyak pertanyaan untuk pembacanya. Tujuannya, untuk memberikan rasa penasaran sehingga pembaca akan menanti kelanjutan dari kisah tersebut. Umumnya, akhir cerita seperti ini ditemui dalam cerita bersambung cerbung atau novel berseri. Question ending menjadi trik terbaik dalam kisah yang tak selesai hanya dalam sekali baca. Surprise Ending6. Surprise Ending Jenis penutup cerita ini juga biasa disebut 'plot twist'. Umumnya, pembaca akan dibuat terkejut dengan akhir cerita yang tak tertebak. Penulis sengaja membangun alur cerita yang berbeda dengan kisah akhirnya, sehingga mematahkan gambaran pembaca dengan hal yang tak terduga. Jenis akhir cerita ini dianggap berhasil jika mampu membuat penonton terheran-heran dan benar-benar tak menduga bahwa akhir ceritanya akan jauh dari yang mereka duga. 7. Circular Ending Circular ending terdapat dalam cerita yang memiliki pola melingkar. Dalam jenis ini, akhir cerita adalah awal dari cerita itu sendiri. Memasuki bagian penutup, pembaca akan diajak menelusuri ulang perjalanan tokoh, mulai dari pengenalan, munculnya konflik, klimaks, hingga menemukan resolusi. Sesuai namanya, jenis penutup ini terkesan memiliki alur yang melingkar dan sesuai jalur dari awal hingga akhir. Resla Aknaita Chak* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Di masa pandemik seperti sekarang ini membaca menjadi salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Baik itu membaca buku fiksi maupun cerita yang bahagia kerap kali dibayangkan oleh para pembaca buku fiksi yang sudah baper di setiap adegan dalam bagaimana jika kebaperan di awal yang kita baca berakhir menyedihkan? Saya sebagai pembaca nonfiksi, jika mendapatkan cerita yang berakhir sad ending, pasti akan uring - uringan, kepikiran dan tidak menyangka cerita yang saya pilih dan baca akan berakhir seperti itu. Sad ending, bad ending, ex sad ending dan ex bad ending adalah sekumpulan cerita yang berakhir tidak sesuai ekspetasi kita pada saat membaca di awal, sedih sebelumnya saya sudah menyiapkan mental, tapi selalu saja cerita yang berakhir sad ending, akan sangat menyakitkan bagi segelintir orang termasuk bisa menangis sesenggukan hingga kepikiran selama 3 hari hanya karena cerita yang berakhir sad ending, menjadi emosional saat diajak berbicara atau menyalahkan si penulis yang menurut saya tidak becus karena membuat akhir cerita yang sebegitu menyedihkannya, dan padahal itulah yang di inginkan penulis dan mereka merasa berhasil karena kita terhanyut pada cerita fiksi karangan mereka yang pastinya telah melakukan riset mendalam mengenai apa dan yang tidak perlu dilakukan pada scene - scene jika sudah berakhir gantung, rasanya saya ingin menabrakkan ingatan saya agar segera lupa dengan cerita tersebut. Tapi apapun jenis endingnya pasti memiliki kelebihan serta kekurangan bagi para pembacanya masing - masing, agar cerita tersebut tidak klise dan mengejutkan apalagi dikejutkan itu seru! Lihat Hobby Selengkapnya Hai Sobat Literasi, pasti sering mengalami kebingungan dalam menentukan ending dari ceritamu. Ya, ending sendiri menjadi bagian yang penting untuk membuat pembaca tertarik dengan cerita kita. Selain, alur menarik dan karakter yang kuat, ending juga berperan penting dalam sebuah cerita. Ending sendiri merupakan penentu apa cerita tersebut akan berkesan di hati pembaca atau dilupakan karena membuat mereka berbagai cara untuk menutup cerita, dari akhir yang menyedihkan, membahagiakan, mengundang rasa penasaran, mengejutkan, dan lainnya. Nah, berikut 7 jenis ending yang bisa kamu kenali untuk menentukan mana yang cocok digunakan untuk ceritamu!Baca juga Seberapa Penting Sebuah Ending Dalam Cerita? - Sastra Indonesia Org1. Happy EndingHappy ending atau akhir bahagia adalah jenis penutup yang banyak digunakan karena dalam ending ini harapan dan keinginan tokoh tercapai. Namun, hal teersebut tidak mengurangi kesannya di hati para pembaca, padahal cerita ini malah mudah ditebak. Dalam hal ini, penulis harus membangun kekuatan lain agar ceritanya menarik, seperti alur yang rumit, konflik yang aneh, atau karakter yang kuat. Agar pembaca bisa mengambil pelajaran, jika akhir yang bahagia juga membutuhkan perjuangan yang Sad EndingSad ending atau akhir menyedihkan berkebalikan dengan happy ending, karena penutup jenis ini membuat pembaca merasa sedih. Umumnya, cerita sad ending berakhir dengan hal yang tidak disukai seperti kematian, kehilangan, atau kegagalan. Jarang ada cerita yang menggunakan ending ini karena banyak pembaca yang kecewa dan tidak menyukainya. Tetapi, jika dieksekusi dengan baik, cerita dengan penutup sad ending bisa meninggalkan kesan tersendiri di hati juga Ending Harus Berkesan - Sastra Indonesia Org3. Surprise EndingSurprise ending atau akhir mengejutkan lebih dikenal dengan plot twist yang merupakan penutup di mana pembaca dibuat terkejut dengan akhir cerita. Ending ini bisa mematahkan ekspektasi dan dugaan pembaca dengan menghadirkan sesuatu yang tidak terduga. Biasanya penulis membuat alur yang bertillak belakang dengan ending agar akhir cerita sulit ditebak. Ending ini berhasil membuat pembaca tertipu, terkejut, dan tak percaya sehingga berkesan di benak pembaca bahkan ada keinginan untuk kembali Question EndingQuestion ending biasa saya sebut dengan ending menggantung karena cerita berakhir dengan banyak pertanyaan yang belum terjawab. Ending ini biasanya karena terdapat pada cerita bersambung atau novel berseri. Ending ini bertujuan membangkitkan rasa penasaran, sehingga pembaca menunggu kisah Circular EndingCircular ending atau akhir melingkar, di mana akhir dari cerita tersebut adalah awal cerita itu sendiri. Biasanya cerita ini di bagian penutupnya akan mengajak pembaca menelusuri kembali perjalanan tokoh, mulai dari pengenalan, konflik, klimaks, sampai resolusi. Jadi, ending tersebut berhubungan dengan awal cerita. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sebuah tulisan umumnya terdiri dari bagian pembuka, isi, dan penutup. Dalam sebuah cerpen, bagian penutup disebut atau bagian akhir sebuah cerpen bisa menjadi hal yang sangat penting bagi bagus atau tidaknya sebuah cerpen. Ending yang bagus dapat mengangkat sebuah cerpen menjadi berkategori bagus cerpen bisa menjadi begitu istimewa karena endingnya yang memukau atau mencengangkan. Ending yang demikian bisa memberi efek yang terus mengiang-ngiang di benak demikian ada sebuah cerpen yang terasa kurang lengkap karena endingnya yang terkesan tergesa-gesa, gagap, dan menukik tajam. Ending yang demikian bisa mengesankan sebuah cerpen yang belum selesai digarap prematur.Jika menulis cerpen merupakan sebuah seni, maka mengeksekusi atau menentukan ending juga merupakan sebuah seni. Seperti apa ending yang akan dibuat oleh seorang cerpenis pada cerpen yang sedang dibuatnya dipengaruhi oleh pengalaman sang cerpenis. Semakin banyak jam terbang dalam menulis cerpen, maka ia akan semakin terampil dalam menentukan ending sebuah ending yang biasa dibuat oleh seorang cerpenis diantaranya adalah yang mengejutkanMembuat ending yang mengejutkan dapat dikatakan tidak mudah, namun bisa dilatih. Dengan terus berlatih menulis cerpen dengan ending seperti ini, maka akan semakin mengasah kemampuan jenis ini mempunyai daya tarik yang sangat besar bagi pembaca. Efeknya bisa mencengangkan. Cerpen yang sepertinya biasa-biasa saja bisa menjadi cerpen yang luar biasa dengan ending yang mengejutkan. Salah satu contoh cerpen dengan ending jenis ini adalah cerpen berjudul “Seragam” Karya AK Basuki yang dimuat di Kompas 12 Agustus EndingOpen ending atau ending terbuka memberi kesempatan kepada pembaca untuk memikirkan kelanjutan cerita. Hal itu karena meskipun cerpen sudah ditutup tetapi seperti masih ada kelanjutan ceritanya. Efek yang diberikan kepada pembaca bisa berupa sebuah misteri, pertanyaan, ambigu, dan sebagainya. Cerpen “Anjing-anjing Menyerbu Kuburan” karya Kuntowijoyo menjadi sebuah contoh cerpen dengan ending jenis ini, khususnya memberi efek ambigu pada EndingClose ending atau ending tertutup merupakan jenis ending yang memberi akhir sebuah cerita tanpa menyisakan pertanyaan lagi. Jika membuatnya tepat, ending jenis ini pun bisa menawan jenis ini bisa diisi dengan suasana syahdu, menyentuh, mengesankan, dan mungkin hanya terdiri dari satu paragraf, tetapi ending bisa sangat mempengaruhi keutuhan sebuah cerpen. Mengingat pentingnya peran ending ini, maka membuatnya harus dengan jeli dan hati-hati. Selamat mengeksekusi ending!Salam Kompasiana!Banyumas, 11 Oktober 2012 Lihat Catatan Selengkapnya Selain alur yang menarik dan karakter yang kuat, ending atau penutup juga berperan penting dalam sebuah cerita—baik itu cerpen, drama, maupun novel. Ending merupakan salah satu penentu apakah cerita yang kamu tulis akan diingat lama dalam benak pembaca, atau sebaliknya—dilupakan begitu saja. Ada banyak cara untuk menutup ceritamu, mulai dari membuat akhir yang bahagia, tragis, atau yang membingungkan. Nah, berikut ini 7 jenis ending dalam cerita yang perlu kamu ketahui. Selanjutnya tinggal menentukan mana yang cocok untuk digunakan. 1. Surprise Ending Surprise ending atau yang juga dikenal dengan plot twist merupakan penutup di mana pembaca dibuat terkejut oleh akhir dari sebuah cerita. Ending ini akan mematahkan gambaran yang telah dibangun pembaca dengan sesuatu yang tak terduga. Penulis biasanya membuat alur yang bertolak belakang dengan ending, sehingga sulit ditebak. Ending jenis ini dikatakan berhasil apabila pembaca merasa terkejut, tak percaya, dan tertipu. 2. Happy Ending Happy Ending merupakan jenis penutup yang paling banyak digunakan. Dalam ending ini, harapan dan keinginan tokoh tercapai. Meski banyak dipakai, tidak semua cerita dengan happy ending mampu membuat pembaca terkesan, tak jarang cerita ini justru yang paling mudah ditebak. Oleh sebab itu, penulis harus membangun kekuatan lain, misalnya konflik yang pelik, alur yang rumit, atau karakter yang kuat. Sehingga pembaca dapat mengambil pelajaran bahwa akhir bahagia yang dirasakan sang tokoh merupakan buah dari perjuangan tak kenal henti. 3. Sad Ending Kebalikan dari happy ending, sad ending biasanya membuat pembaca merasa sedih. Umumnya cerita berakhir dengan hal-hal yang tidak disukai, misalnya kematian, kegagalan, atau kehilangan. Tidak banyak cerita yang menggunakan ending jenis ini karena memang tidak banyak pembaca yang menyukainya. Namun, jika dieksekusi dengan baik, cerita dengan sad ending justru bisa mendatangkan kesan tersendiri bagi pembaca. 4. Question Ending Dalam question ending, cerita berakhir dengan menyisakan banyak pertanyaan yang belum terjawab. Biasanya jenis ending ini terdapat dalam cerita bersambung atau novel berseri. Tujuannya untuk membangkitkan rasa penasaran sehingga pembaca menantikan kisah selanjutnya. 5. Circular Ending Circular ending terdapat dalam cerita yang memiliki pola melingkar. Dalam ending ini, akhir dari sebuah cerita adalah awal cerita itu sendiri. Memasuki bagian penutup, pembaca akan diajak menelusuri ulang perjalanan tokoh, mulai dari pengenalan, munculnya konflik, klimaks, hingga menemukan resolusi. Jadi, ending akan berkaitan dengan awal cerita. 6. Open Ending Open ending adalah jenis penutup cerita yang tidak selesai alias menggantung. Biasanya pembaca merasa seolah-olah cerita terhenti begitu saja. Open ending akan menyisakan banyak hal yang mengganjal di benak pembaca. Tujuan dari ending jenis ini ialah agar pembaca menciptakan akhir kisahnya sendiri sesuai keinginan dan imajinasi masing-masing. 7. Close Ending Yang terakhir adalah close ending. Seperti namanya, ending ini tidak menyisakan pertanyaan apa pun alias tertutup. Penulis menjelaskan semua sebab-akibat dalam ceritanya, sehingga tidak ada lagi yang perlu dipertanyakan. Dalam close ending, cerita benar-benar selesai. Tidak ada alternatif lain. Pembaca pun akan merasa lega karena telah mengetahui semuanya. Itulah 7 jenis ending yang dapat kamu gunakan untuk mengakhiri karanganmu. Tidak sedikit pula penulis yang menggabungkan beberapa jenis penutup cerita agar makin memikat. Jadi, ending mana yang akan kamu tulis?

cerpen sad ending kematian